Rabu, 12 Oktober 2016

Tugas 3 : Makalah "Berbicara Efektif Agar Terwujudnya Komunikasi yang Efektif"

BERBICARA EFEKTIF
AGAR TERWUJUDNYA KOMUNIKASI YANG EFEKTIF




DIANA MAY CANTIKA








 







PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
 2016




BERBICARA EFEKTIF
AGAR TERWUJUDNYA KOMUNIKASI YANG EFEKTIF




DIANA MAY CANTIKA





MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Bahsa Indonesia








PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI

 2016




KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah Subhanahuwata’ala karena berkat rahmatNya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Berbicara Efektif untuk Komunikasi yang Efektif”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat, tata bahasa maupun isi pembahasan dari makalah ini. Oleh karena itu penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini.
Ucapan terimakasih penulis haturkan kepada semua pihak yang telah membantu pembuatn makalah ini,khususnya kepada dosen pembimbing Bahasa Indonesia Ibu Shinta Anggreany, SP.,MSi
Penulis berharap semoga makalah Bahasa Indonesia ini dapat  memberikan manfaat ataupun inspirasi terhadap pembaca.


    


Jambi, 12 Oktober 2016
                                                                                                       




                                                              Penulis




DAFTAR ISI


Kata Pengantar .................................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................................. ii
Bab 1    Pendahuluan
1.1   Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2   Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
1.3   Tujuan ......................................................................................................... ..... 2
1.4     Manfaat ........................................................................................................... 2
Bab 2    Pembahasan
2.1     Pengertian Bahasa......................................................................................... 3-4
2.2   Pengertian Berbicara Efektif......................................................................... 4-6
2.3   Jenis-Jenis Berbicara Efektif ........................................................................ 6-7
2.4   Pengertian Komunikasi Efektif .................................................................... 7-9
2.5   Teknik Berbicara Efektif ............................................................................ 9-10
2.6  Metode Berbicara ..................................................................................... 10-11
2.7  Faktor Pendukung Berbicara Efektif ....................................................... 12-13
2.8  Faktor Penghambat Berbicara Efektif ........................................................... 13
Bab 3    Penutup
3.1     Kesimpulan .................................................................................................... 14
Daftar Pustaka ............................................................................................................. 15-16


BAB 1
PENDAHULUAN


1.1            Latar Belakang
Kehidupan manusia tidak dapat lepas dari kegiatan berbahasa, khususnya Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa. Bahasa merupakan sarana  untuk berkomunikasi antarmanusia. Bahasa sebagai alat komunikasi ini, dalam rangka memenuhi sifat manusia sebagai makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan sesama manusia.
Berbahasa terdiri dari empat aspek, yaitu berbicara, mendengar atau menyimak, menulis dan membaca. Semua aspek tersebut harus bisa dikuasai untuk membentuk suatu interaksi melalui komunikasi. Dari keempat aspek tersebut akan dibahas mengenai berbicara. Namun, yang sering terjadi saat ini adalah tidak semua orang yang bisa berbica mampu berbicara dengan efektif untuk mnghasilkan suatu komunikasi yang efektif demi terjalinnya interaksi sosial.


1.2            Rumusan Masalah
Dari uraian di atas adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1.   Menjelaskan apa yang dimaksud dengan bahasa
2.   Apa yang dimaksud dengan berbicara efektif ?
3.   Apa saja jenis – jenis berbicara efektif  ?
4.   Apa yang dimaksud dengan komunikasi efektif ?
5.   Menjelaskan teknik berbicara efektif
6.   Apa saja metode dalam berbicara ?
7.   Apa saja faktor pendukung berbicara efektif?
8.   Apa saja faktor penghambat dalam berbicara efektif ?

1.3            Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk membahas rumusan masalah daintaranya apa itu bahasa dan kaitannya dengan komunikasi, menjelaskan apa itu berbicara dan komunikasi, menjelaskan teknik – teknik berbicara yang efektif serta hambatan dan pendukung dalam berbicara.

1.4      Manfaat
Penyusunan makalah ini bermanfaat untuk menambah wawasan mengenai berbicara agar setiap orang yang bisa berbicara  mampu berbicara secara efektif demi terjalinnya komunikasi yang efektif.





BAB 2
PEMBAHASAN


2.1          Pengertian Bahasa
Bahasa adalah sebuah sistem, artinya bahasa dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sistem bahasa berupa lambang-lambang bunyi, setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu yang menyatakan suatu konsep atau makna, maka dapat disimpulkan bahwa setiap suatu ujaran bahasa memiliki makna. Contoh lambang bahasa yang berbunyi “nasi” melambangkan konsep[ atau makna “sesuatu yang biasa dimakan sebagai makanan pokok”.
Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas didalam hati. Namun, lebih jauh bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan. Dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambing, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi.
Pengertian bahasa menurut beberapa ahli dan sumber diantaranya sebagai berikut :
§ Pengertian Bahasa menurut (Depdiknas, 2005: 3)Bahasa pada hakikatnya adalah ucapan pikiran dan perasan manusia secara teratur, yang mempergunakan bunyi sebagai alatnya.
§ Pengertian Bahasa menurut Harun Rasyid, Mansyur & Suratno (2009: 126) bahasa merupakan struktur dan makna yang bebas dari penggunanya, sebagai tanda yang menyimpulkan suatu tujuan.
§ Bahasa menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Hasan Alwi, 2002: 88) bahasa berarti sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh semua orang atau anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam bentuk percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik.


2.2            Pengertian Berbicara Efektif
Menurut Tarigan (1985)menyebutkan bahwa berbica ra adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata  untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.
Kartini (1985:7) yang mengungkapkan bahwa berbicara merupakan suatu peristiwa penyampaian maksud, gagasan, pikiran, perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan, sehingga maksud tersebut dipahami oleh orang lain.
Berbicara merupakan peristiwa penyampaian maksud, gagasan, pikiran, perasaan seseorang kepada orang lain secara jernih, logis, terarah dan sistematis dengan menggunakan bahasa lisan, sehingga maksud tersebut dipahami orang lain.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, berbicara efektif adalah kemampuan menyampaikan pesan, maksud dan tujuan dengan sistematis, jelas, padat, lugas dan mudah dipahami.
Dalam berbicara efektif, ada 5 prinsip dasar yang harus Anda ketahui agar bisa langsung menerapkannya dengan baik. Sederhana sekali lho. Apa saja 5 prinsip dasar itu?
1.  Respect
Respect berarti menghormati. Dalam berbicara, menghormati dan menghargai lawan bicara adalah hal yang sangat penting. Jika kita ingin orang lain mendengarkan kita, kita harus menghormati mereka. Jika mengkritik juga harus dengan menghargai harga diri orang lain.
2.  Emphaty
Emphaty adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi orang lain. Emphaty juga adalah salah satu bentuk dari respect. Dengan merasakan apa yang sedang dialami oleh orang lain, kita bisa berbicara sesuai dengan situasi dan kondisinya. Misalnya teman sedang mengalami musibah tapi Anda malah berbicara dengan riang gembira, pasti teman Anda tidak akan mau mendengarkan Anda. Secara tidak langsung hal itu sama saja dengan Anda tidak menghargainya.
3.  Audibility
Audibility maksudnya adalah dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik oleh pendengar
4.  Clarity
Clarity adalah kejelasan yang ingin disampaikan. Caranya adalah:
·         Tentukan tujuan dengan jelas
·         Organisasikan ide
·         Format bahasa yang digunakan.
·         Pesan jelas, tepat, dan meyakinkan
·         Pesan fleksibel atau to the point
5.  Humble
Humble artinya rendah hati. Rendah hati disini maksudnya adalah tidak berbicara seakan-akan kita ini orang penting, mudah menangkap respon positif atau tidak berpikir yang negatif dari orang lain, dan menerima kritik orang lain dengan sikap rendah hati. Clarity juga termasuk dalam respect.

Tujuan utama berbicara adalah untuk menginformasikan gagasan pembicara kepada pendengar. Menurut mulyana mengelompokkan tujuan berbicara ke dalam empat tujuan yaitu sebagai berikut :
a.       Tujuan sosial
Manusia sebagai makhluk sosial menjadikan kegiatan berbicara sebagai sarana untuk membangun konsep diri (dengan bahasa orang dapat mengetahui kepribadian orang lain), eksistensi diri (dengan berbicara, seseorang akan dipandang sebagai orang yang eksis), kelangsungan hidup ( dengan berbicara, orang dapat mengungkapkan keinginan kepada orang lain), memperoleh kebahagiaan, menghindari tekanan serta ketegangan.
b.      Tujuan ekspresif
Dalam tujuan ekspresif, berbicara digunakan manusia sebagai alat untuk menyampaikan perasaannya. Dan terkadang didukung oleh simbol.
c.       Tujuan ritual
Kegiatan ritual sering menggunakan bahasa sebagai media untuk menyampaikan pesan ritual penganutnya, contohnya seperti do’a.
d.      Tujuan instrumental
Kegiatan berbicara digunakan sebagai alat untuk memperoleh sesuatu (jabatan,pekerjaan, dan lain-lain)



2.3         Jenis – Jenis Berbicara Efektif
1)    Berbicara satu arah
Berbicara satu arah merupakan suatu pembicaraan untuk mengungkapkan buah pikiran, gagasandan perasaan kepada pendengar tanpa terjadinya proses interaksi timbal balik. Contohnya antara lain pidato, khotbah, wawancara. Pada kegiatan berpidato, yang aktif berbicara hanya orator saja, sedangkan pendengar hanya mendengarkan saja. Kegiatan seperti ini berlangsung dari awal sampai akhir kegiatan berpidato. Kegiatan berbicara hanya terjadi satu arah, dari orator ke pendengar.


2)      Berbicara dua arah
Pembicaraan dua arah terjadi apabila si pembicara menyampaikan pikiran dan perasaannya kepada orang lain, kemudian mendapat tanggapan balik dari pendengar secara langsung. Jadi dalam proses berbicara dua arah ini terjadi interaksi timbal balik antara pembicara dengan lawan bicara. Pihak-pihak yang terlibat dalam pembicaraan ini aktif berbicara secara bergantian. Contohnya, diskusi, Tanya jawab, dan drama.
Disamping itu, kalau dilihat dan disimak lebih jauh lagi, menurut tingkat keresmiannya berbicara dapat pula dibagi atas :
a)      Berbicara formal
Berbicara formal merupakan kegiatan berbicara yang dilakukan di depan forum, dengan tema tertentu, dan pastilah mediumnya bahasa Indonesia ragan baku. Jadi dalam kegiatan berbicara resmi ini pendengarnya banyak dan bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang baku.
b)  Berbicara informal
Berbicara informal adalah kegiatan berbicara yang dilakukan pada acara-acara tidak resmi. Biasanya berbicara informal ini pendengar tidak banyak. Kadang-kadang topiknya pun tidak satu. Contohnya, berbicara atau mengobrol dengan teman sebaya, dengan keluarga, dengan teman ketika menunggu antrian dan sebagainya.


2.4            Pengertian Komunikasi Efektif
Berkomunikasi efektif berarti komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesa. Oleh karena itu, dalam bahasa asing orang menyebutnya “the communication is in tune”. Yaitu kedua belah pihak yang berkomunikasi sama-sama mengerti apa pesan yang disampaikan.
Menurut Jalaludin dalam bukunya Psikologi Komunikasi (2008:13) menyebutkan komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi  hubungan sosial yang baik dan pada akhirnya menimbulkan suatu tindakan.
Syarat-syarat berkomunikasi efektif adalah sebagai berikut :
·         Menciptakan suasana yang menguntungkan
·         Menghunakan bahasa yang mudah dimengerti
·         Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan.
·         Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan yang dapat menguntngkannya
·         Pesan dapat menumbuhkan suatu penghargaan atau reward di pihak komunikan
Berbicara tentang minat di pihak komunikan, dapat disimpulkan bahwa minat akan timbul bilamana ada unsur-unsur sebagai berikut :
·     Tersedianya suatu hal yang menarik minat
·    Terdapat kontras, yaitu perbedaan antara hal yang satu dengan lainnya, sehingga apa           yang menonjol itu menumbuhkan perhatian.
·     Terdapat harapan untuk mendapat keuntungan atau mungkin gangguan dari hal yang           dimaksudkan.
Menurut Stephen Covey, komjunikasi merupakan keterampilan yang paling penting dalam hidup kita. Kita bisa menghabiskan sebagian besar jam disaat kita sadar dan bangun untuk berkomunikasi.
Syarat utama agar komunikasi efektif adalah kredibilitas. Keterampilan komunikasi antar perorangan adalah kemampuan untuk terus menerus membangun kredibilitas dan dapat dipercaya segala apa yang kita komunikasikan. Untuk membangun kredinbilitas harus ada isi pesan yang jelas, suara/intonasi dalam menyampaikan pesan dan wahana bagaimana orang itu menyampaikan pesan.  Jadi semakin tidak konsekuen  akan menjadi semakin tidak percaya.
Menurut Thimas Leech dalam bukunya “say it like shakespeare” ada lima komponen atau unsure penting dalam komunikasi yang harus diperhatikan yaitu :
a.       Pengiriman pesan (sender)
b.      Pesan yang dikirimkan (message)
c.       Bagaiumana pesan tersebut dikirimkan (delivery channel atau media)
d.      Penerima pesan (receiver)
e.       Umpan balik (feedback)
Lecch menambahkan, bahwa untuk membangun komunikasi yang efektif, setidaknya kita harus menguasai empat keterampilan dasar dalam komunikasi, yaitu membaca-menulis (bahan tulisan) dan mendengar-berbicara (bahasa lisan). Begitu pentingnya, banyak orang menghabiskan waktunya untuk melakukannya.
Komunikasi efektif terjadi apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi.


2.5            Teknik Berbicara Efektif
Teknik berbicara efektif adalah berbicara secara menarik dan jelas sehingga dapat dimengerti dan mencapai tujuan yang diharapkan didalam komunikasi. Teknik berbicara didalam berkomunikasi harus menyesuaikan diri antara komunikator dan komunikan terhadap materi yang dibicarakan. Secara sederhana, teknik berbicara didalam komunikasi secara aktif dan efektif  adalah sebagai berikut :
a)         Memilih pokok persoalan untuk dibicarakan
Sebelum kita memutuskan untuk berbicara didepan umum secara efektif terlebih dahulu kita harus mengetahui persoalan apa yang ingin kita bicarakan agar pembicaraan berjalan dengan lancar.
b)         Berbicara dengan diiringi bantuan gerak – gerik dan ekspresi yang mendukung.
Gerak- gerik membantu kita untuk menutupi rasa grogi dan ekspresi yang mendukung supaya lawan bicara tertarik mendengar pembicaraan yang kita lakukan.
c)         Menyesuaikan situasi dengan lawan bicara dengan baik
Demi jalannya interaksi yang baik antara dua pihak komunikator harus menyesuaikan diri dengan sekitarnya.
d)        Menghargai dan menghormati lawan bicara dengan baik
     Sebagai orang yang berbicara atau komunikator kita harus bisa menghargai lawan bicara kita, mendengarkan lawan bicara dengan baik. Begitupun sebaliknya
e)         Menanggapi setiap reaksi, saran, usul dari lawan bicara
     Menanggapi dengan baik respon dari lawan bicara kita. Agar lawan bicara merasa nyaman berkomunikasi dan berinteraksi dengan kita.



2.6      Metode Berbicara
Dalam kegiatan berbicara ini dikenalkan 4 metode berbicara, keempat metode tersebut diaantaranya :
1)      Metode serta merta
Metode ini biasanya digunakan oleh seseorang yang secara serta merta atau secara tiba-tiba dan mendadak diminta berbicara di depan orang banyak. Orang ini tampil sesuai dengan kebutuhan sesaat, tanpa persiapan yang cukup sebelumnya, karena kesempatan berbicara itu datang tanpa diduga. Kalaupun orang ini mempersiapkan sesuatu, hanya dalam waktu yang sangat singkat, sebab dia tahu akan tampil berbicara, harus sesaat sebelum berbicara. Hal ini menyebabkan seseorang tampil berbicara hanya berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan keberanian yang dimilikinya. Jika dia adalah orang yang sudah punya pengetahuan dan pengalaman tampil berbicara, maka dia tentu akan berhasil. Tatapi, jika dia orang yang baru sekali itu tampil berbicara di depan pendengar, tentulah dia akan menemukan banyak kesulitan.


             2)  Metode menghafal
Metode menghafal adalah satu cara yang digunakan pembicara untuk menyampaikan pikiran dan perasaannya di depan orang banyak dengan bantuan daya ingat yang kuat dan kekayaan materi yang dimiliki. Karena, sebelum pembicara tampil bicara biasanya ada hal-hal yang di persiapkan sebelumnya:
·         Ada yang menulis naskah pidato kemudia dihafalkan.
·  Ada yang mencari bahan-bahan yang ada kaitannya dengan topik yang akan dipidatokannya. Jadi metode menghafal ini lawan dari metode serta merta, karena direncanakan, ditulis, dan dihafalkan.

3)  Metode naskah
Metode ini jarang digunakan, kecuali pada saat-saat penting, misalnya di radio dan televisi. Biasanya sebelum tampil berbicara, pembicara memperhatikan naskah lengkap. Ketika tampil berbicara naskah itu dibacanya kata demi kata. Kalimat demi kalimat. Sehingga perhatian si pembicara tertuju pada naskah tersebut. Namun dia seyogyanya memandang pendengarnya sebanyak mungkin, dan kepada naskah sedikit mungkin. Permbicara harus mampu memahami dan menghayati makna yang dibacanya itu, dan memelihara hubungan yang erat dengan pendengar. Pembicara juga harus selalu ingat bahwa dia bukan sedang membaca, tetapi sedang berbicara, maka respons pendengar harus selalu diperhatikan.

              4)  Metode ekstemporan
Metode ini jarang digunakan oleh pembicara yang ingin berbicara tanpa mempersiapkan naskah. Uraian yang akan disampaikan denga metode ini direncanakan dengan cermat. Setelah itu dibuat catatan penting yang sekaligus menjadi urutan sistematis dari uraian itu. Dalam metode ini, kadang-kadang disiapkan konsep naskah dengan bebas berbicara, serta bebas pada memilih kata-kata sendiri. Catatan tadi digunakan untuk mengingat urutan-urutan idenya. Metode ini lebih bersifat flesibel dan variatif dalam menggunakan kata-kata (diksi). Pembicara juga dapat merubah pembicaraannya sesuai dengan reaksi-reaksi yang timbulk pada pendengar.

2.7            Faktor Pendukuk Berbicara Efektif
1.      Faktor kebahasaan
Menurut Maidar G Arsjad dan Muktu US (1988:17) faktor kebahasaan yang menunjang kemampuan berbicara adalah sebagai berikut :
a)      Ketepatan ucapan
Seorang pembicara harus membiasakan diri mengucapkan bunyi-bunyi bahasa secara tepat. Pengucapan bunyi bahasa yang kurang tepat, dapat mengalihkan perhatian pendengar, kebosanan dan kurang menyenangkan. Sudah tentu pula ucapan dan artikulasi yang kita gunakan tidak selalu sama, masing-masing mempunyai gaya tersendiridan gaya bahasa yang berubah-ubah sesuai dengan pokok pembicaraan, perasaan dan sasaran
b)      Penempatan tekanan, nada, sendi dan durasi yang sesuai
Kesesuaian tekanan, nada sendi dan durasi merupakandaya tarik tersendiri dalam berbicara
c)      Pilihan kata/diksi
Dalam pemilihan kata hendaknya tepat,jelas dan bervariasi. Jelas maksudnya mudah dimengerti oleh pendengar, dan konkret agar bisa dipahami.
d)     Ketepatan sasaran pembicara
Pembicara yang menggunakan kalimat efektif akan memudahkan pendengar menangkap pembicaraannya. Dan seorang pembicara harus mampu menyusun kalimat efektif.

2.      Faktor nonkebahasaan
a)      Sikap yang wajar, tenang dan tidak kaku
Sikap yang wajar oleh pembicara sudah dapat menunjukan otoritas dan integritas dirinya. Tentu saja sikap ini ditentukan oleh situasi dan penguasaan materiyang baik.
b)      Pandangan harus diarahkan kepada lawan bicara
Agar tidak mengalihkan perhatian lawan bicara atau pendengar.

c)      Kesediaan menghargai pendapat orang
Pembicara yang baik akan bersedia menerima kritik dan saran dari orang lain. dan mengubah argumentasi nya jika memang keliru, mempertahankan argumen nya jika memang benar.
d)     Kenyaringan suara
Suara yang nyaring namun tetap terkontrol agar lawan bicara tetap bisa menangkap pembicaraan.
e)      Kelancaran
Kelancaran berbicara akan memudahkan pendengar menangkap isi pembicaraan.
f)       Relevansi atau penalaran
Proses berfikir untuk mencapai suatu kesimpulan harus logis dan relevan dengan apa yang dibicarakan di awal pembahasan.
g)      Penguasaan topik
Dalam pembicaraan formal selalu menuntut persiapan agar menjadi efektif. Penguasaan topic yang baik akan memperlancar dan menumbuhkan keberanian.


2.8            Faktor Penghambat Berbicara Efektif
Ada kalanya proses komunikasi mengalami gangguan yang mengakibatkan pesan yang diterima oleh pendengar tidak sama dengan apa yang dimaksudkan oleh pembicara. Tiga faktor penyebab gangguan dalam kegiatan berbicara, yaitu:
1.      Faktor fisik, yaitu faktor yang ada pada partisipan sendiri dan faktor yang berasal dari luar partisipan.
2.      Faktor media, yaitu faktor linguitisk dan faktor nonlinguistik, misalnya lagu, irama, tekanan, ucapan, isyarat gerak bagian tubuh, dan
3.      Faktor psikologis, kondisi kejiwaan partisipan komunikasi, misalnya dalam keadaan grogi, marah, menangis, dan saki


BAB 3
PENUTUP


3.1            Kesimpulan
Dalam pembahasan makalah tersebut dapat disimpulkan bahwa, berbicara adalah kemampuan menyampaikan pesan, maksud dan tujuan dengan sistematis, jelas, padat, lugas dan mudah dipahami.
Berbicara yang efektif sangat diperlukan demi terjalinnya komunikasi yang efektif. Karena tujuan dari seseorang berbicara adalah untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lainnya dan kehidupan manusia tidak lepas dari komunikasi yang dapat dari interaksi berbicara. Ada dua jenis berbicara, yaitu berbicara satu arah dan dua arah. Adapun faktor-faktor yang mendukung maupun menghambat seseorang agar bisa berbicara yang efektif.
Makadari itu seseorang harus bisa memahami teknik-teknik dan metode berbicara efeketif karena bagaimana seseorang berbicara mencerminkan kepribadian seseorang tersebut.





DAFTAR PUSTAKA


Al-ghazali, tommy “ pengertian bahasa, karakteristik bahasa, dan fungsi bahasa kajian sosiolinguistik” 2011 https://dibustom.wordpress.com/2011/05/07/pengertian-bahasa-karakteristik-bahasa-dan-fungsi-bahasa-kajian-sosiolinguistik/ diakses 09 Oktober 2016


“pengertian berbicara menurut para ahli” http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2016/02/pengertian-berbicara-menurut-para-ahli.html diakses 09 Oktober 2016

Tarigan, Henry Guntur. (1983). Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Bahasa. Bandung : Angkasa

Tarigan, Henry Guntur. (2008). Berbicara. Bandung. Angkasa

“teknik berbicara efektif” http://ujiansma.com/teknik-berbicara-efektif 17 september 2015 diakses  09 Oktober 2016

Permana, tian setia. 2012 “faktor-faktor penunjang keefektifan berbicara” http://tian99win.blogspot.co.id/2012/08/faktor-faktor-penunjang-keefektifan.html diakses 09 Oktober 2016

Kangnas, 2011 “pengertian komunikasi efektif menurut para ahli” 10 Oktober 2016 http://mbegedut.blogspot.co.id/2011/06/pengertian-komunikasi-efektif-menurut.html 10 Oktober 2016




Mundianianto, bagus 2016 “jenis berbicara dan metode berbicara” http://bagus-mundianianto.dosen.stkipsiliwangi.ac.id/materi/jenis-berbicara-dan-metode-berbicara/ diakses 12 Oktober 2016






















2 komentar:

  1. secara umum sudah baik tinggal perbaki mekanisme penulisan, seperti jenis huruf dan daftar pustaka

    BalasHapus
  2. izin share untuk bahan edukasi

    BalasHapus